Nama : Amalia Nurul Hidayah
Kelas : SMAK06-03
NPM : 20212684
Pendekatan Teroi Tingkah Laku Konsumen
Kelas : SMAK06-03
NPM : 20212684
Pendekatan Teroi Tingkah Laku Konsumen
Terdapat dua pendekatan terkait
dengan perilaku konsumen, yaitu pendekatan niali guna (utility) kardinal dan
pendekatan niali guna ordinal. Dalam pendekatan niali guna kardinal dianggap
manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara
kualitatif. Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan
yang diperoleh dari mengkonsumsi sejulah barang tertentu. Sedangkan nilai guna
marginal berarti penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dan
pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.
Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal memberikan
penilaian bersifat subyektif akan pemuasan kebutuhan dari suatu barang, artinya
tinggi rendahnya suatu barang tergantung sudut pandang subyek yang memberikan
penilaian tersebut, yang biasanya berbeda penilain dengan orang lain.
b. Pendekatan Ordinal
Dalam pendekatan Ordinal daya
guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu
membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang. Dasar dari pemikiran dari pendekatan ini adalah semakin
banyak barang yang dikonsumsi semakin memberikan kepuasaan terhadap konsumen.
Dalam menganalisa tingkat kepuasan dalam pendekatan ini digunakan kurva
Indifferen (indifferent Curve) yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam
barang yang memberikan tingkat kepuasan yang sama dan garis anggaran (Budget
line) yang menunjukkan berbagai kombinasi dari dua macam barang yang berbeda
yang dapat dibeli oleh konsumen dengan pendapatan yang terbatas.
Kurva garis Anggaran (Budget Line
Curve)
Keinginan untuk memaksimalkan
tingkat kepuasan memiliki batasan yaitu berapa besaran dana yang tersedia untuk
memiliki kedua jenis barang tersebut. Dalam ilmu ekonomi di sebut garis
anggaran. Garis anggaran5 atau budget Lineadalah kurva yang
menunjukan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya atau
(anggaran) yang sama besar.
Gambar 6. Budget Line
Tingkat kepuasan optimum dapat di
capai apabila kurva indiferensibersinggungan dengan budget line. Di
sebut demikian karena titik ini mempertemukan tingkat kepuasan konsumen dengan
budget line yang di mililki oleh konsumen yang bersangkutan.
Gambar 7. Tingkat kepuasan
optimum konsumen
Dalam konsep islam kita mengenal
adanya Budget and Sharia Line(BSL) atau garis anggaran dan syariah. Secara
posisi BSL terletak di bawah garis anggaran (BL). Hal ini di karenakan adanya
larangan mengonsumsi barang yang haram, larangan mengonsumsi secara
berlebih-lebihan (boros), larangan riba dan adanya kewajiban untuk berzakat.
Sumber :
2.
syukronali.files.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar