Kamis, 22 November 2012

Tugas 6



1.     Apa yang anda ketahui tentang franchising? Jelaskan !
Pengertian franchise adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.

Definisi Franchise (Waralaba) :
Menurut Blake & Associates (Blake, 1996), kata franchise berasal dari bahasa Perancis kuno yang berarti bebas. Pada abad pertengahan franchise diartikan sebagai hak utama atau kebebasan (Sewu, 2004, p. 15).
Menurut Queen (1 993:4-5) franchise adalah kegiatan pemberian lisensi dari pemegang usaha (franchisor) kepada pembeli merek usaha (franchisee) untuk berusaha dibawah nama dagang franchisor berdasarkan kon trak dan pembayaran royalti.
European Code of Ethics for Franchising memberikan definisi franchise sebagai berikut (European Code of Ethics for Franchising, 1992, p. 3): “Franchise adalah sistem pemasaran barang dan atau jasa dan atau teknologi, yang didasarkan pada kerjasama tertutup dan terus menerus antara pelaku-pelaku independent (maksudnya franchisor dan individual franchisee) dan terpisah baik secara legal (hukum) dan keuangan, dimana franchisor memberikan hak pada individual franchisee, dan membebankan kewajiban untuk melaksanakan bisnisnya sesuai dengan konsep dari franchisor” ( Sewu, 2004, p. 5-6).
Menurut Winarto (1995, p. 19) Waralaba atau franchise adalahhubungan kemitraan yang usahanya kuat dan sukses dengan usahawan yang relatif baru atau lemah dalam usaha tersebut dengan tujuan saling menguntungkan khususnya dalam bidang usaha penyediaan produk danjasa langsung kepada konsumen.
Dasar Hukum Franchise
Perjanjian sebagai dasar hukum KUH Perdata pasal 1338 (1), 1233 s/d 1456 KUH Perdata; para pihak bebas melakukan apapun sepanjang tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku, kebiasan, kesopanan atau hal-hal lain yang berhubungan dengan ketertiban umum, juga tentang syarat-syarat sahnya perjanjian dsb.
Hukum keagenan sebagai dasar hukum; KUH Dagang (Makelar & Komisioner), ketentuan-ketentuan yang bersifat administrative seperti berbagai ketentuan dari Departemen Perindustrian, Perdagangan dsb. Seringkali ditentukan dengan tegas dalam kontrak franchise bahwa di antara pihak franchisor dengan franchisee tidak ada suatu hubungan keagenan.
Undang-undang Merek, Paten dan Hak Cipta sebagai dasar hukum;  berhubung ikut terlibatnya merek dagang dan logo milik pihak franchisor dalam suatu bisnis franchise, apalagi dimungkinkan adanya suatu penemuan baru oleh pihak franchisor, penemuan dimana dapat dipatenkan. UU No.19 (1992) Merek, UU No 6 (1982) Paten, UU No.7 (1987) Hak Cipta.
UU Penanaman Modal Asing sebagai dasar hukum; Apabila pihak franchisor akan membuka outlet di suatu Negara yang bukan negaranya pihak franchisor tersebut maka sebaiknya dikonsultasi dahulu kepada ahli hukum penanaman modal asing tentang berbagai kemungkinana dan alternative yang mungkin diambil dan yang paling menguntungkannya. Franchise justru dipilih untuk mengelak dari larangan-larangan tertentu bagi suatu perusahaan asing ketika hendak beroperasi lewat direct investment.
Peraturan lain lain sebagai dasar hukum;
a.  Ketentuan hukum administrative, seperti mengenai perizinan usaha, pendirian perseroan terbatas, dll peraturan administrasi yang umumnya dikeluarkan oleh Departmen Perdagangan. Kepmen Perdagangan No 376/Kp/XI/1983 tentang kegiatan perdagangan.
b.  Ketentuan Ketenagakerjaan,
c.  Hukum Perusahaan (UU PT No 1 (1995)),
d.  Hukum pajak- adakah pajak ganda, pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak
withholding atas royalty dan pajak penghasilan atas tenaga kerja asing.
e.  Hukum persaingan,
f.  Hukum industri bidang tertentu misalnya aturan tentang standar mutu, kebersihan dan aturan lain lain yang bertujuan melindungi konsumen, atau bahkan UU pangan sendiri.
g.  Hukum tentang kepemilikan- hak guna bangunan, hak milik, etc.
h.  Hukum tentang pertukaran mata uang- RI menganut rezim devisa bebas, maka tidak ada larangan maupun batasan terhadap keluar masuknya valuta asing dari/ke Indonesia.
i.   Hukum tentang rencana tata ruang; apakah wilayah tersebut memungkinkan dibukannya sebuah franchise, kualitas bahan untuk gedung tersebut memenuhi syarat? Etc etc.
j.  Hukum tentang pengawasan ekspor/ impor misalnya dalam hal pengambilan keputusan apakah barang barang tertentu mesti dibawa dari Negara pihak franchisor atau cukup diambil saja dari Negara pihak franchisee.
k.  Hukum tentang bea cukai- apakah lebih menguntungkan barang-barang tertentu dipasok dari luar negeri atau cukup menghandalkan produk local semata.

Jenis/Bentuk Franchise
Menurut Mohammad Su’ud ( 1994:4445) bahwa dalam praktek franchise terdiri dari empat bentuk:
1. Product Franchise
Suatu bentuk franchise dimana penerima franchise hanya bertindak mendistribusikan produk dari petnernya dengan pembatasan areal.
2. Processing or Manufacturing Frinchise
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
Suatu bentuk franchise dimana PT Ramako Gerbangmas membeli dari master franchise yang mengeloia Mc Donald‘s di Indonesia yang hanya memberi know how pada PT Ramako Gerbangmas tersebut untuk menjalankan waralaba Mc Donald’s.
3. Bussiness Format atau System Franchise
Franchisor memiliki cara yang unik dalam menyajikan produk dalam satu paket, seperti yang dilakukan oleh Mc Donald’s dengan membuat variasi produknya dalam bentuk paket.
4. Group Trading Franchise
Bentuk franchise yang menunjuk pada pemberian hak mengelola toko-toko grosir maupun pengecer yang dilakukan toko serba ada.

Menurut International Franchise Association (IFA) berkedudukan di Washington DC, merupakan organisasi Franchise International yang beranggotakan negara-negara di dunia, ada empat jenis franchise yang mendasar yang biasa digunakan di Amerika Serikat, yaitu:
1. Product Franchise
Produsen menggunakan produk franchise untuk mengatur bagaimana cara pedagang eceran menjual produk yang dihasilkan oleh produsen. Produsen memberikan hak kepada pemilik toko untuk mendistribusikan barang-barang milik pabrik dan mengijinkan pemilik toko untuk menggunakan nama dan merek dagang pabrik. Pemilik toko harus membayar biaya atau membeli persediaan minimum sebagai timbal balik dari hak-hak ini. Contohnya, toko ban yang menjual produk dari franchisor, menggunakan nama dagang, serta metode pemasaran yang ditetapkan oleh franchisor.
2. Manufacturing Franchises
Jenis franchise ini memberikan hak pada suatu badan usaha untuk membuat suatu produk dan menjualnya pada masyarakat, dengan menggunakan merek dagang dan merek franchisor. Jenis franchise ini seringkali ditemukan dalam industri makanan dan minuman.
3. Business Oportunity Ventures
Bentuk ini secara khusus mengharuskan pemilik bisnis untuk membeli dan mendistribusikan produk-produk dari suatu perusahaan tertentu. Perusahaan harus menyediakan pelanggan atau rekening bagi pemilik bisnis, dan sebagai timbal baliknya pemilik bisnis harus membayarkan suatu biaya atau prestasi sebagai kompensasinya. Contohnya, pengusahaan mesin-mesin penjualan otomatis atau distributorship.
4. Business Format Franchising
Ini merupakan bentuk franchising yang paling populer di dalam praktek. Melalui pendekatan ini, perusahaan menyediakan suatu metode yang telah terbukti untuk mengoperasikan bisnis bagi pemilik bisnis dengan menggunakan nama dan merek dagang dari perusahaan. Umumnya perusahaan menyediakan sejumlah bantuan tertentu bagi pemilik bisnis membayar sejumlah biaya atau royalti. Kadang-kadang, perusahaan juga mengaharuskan pemilik bisnis untuk membeli persediaan dari perusahaan.

1. Perbedaan antara Franchisor dan Franchisee
Pelaku yang terlibat dalam kegiatan franchising adalah Franchisor dan franchisee, yang mana perbedaannya dijabarkan sebagai berikut :
a.       Franchisor ( pemberi waralaba ) adalah badan usaha atau perorangan yang memberikan hak kepada pihak lain untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas usaha yang dimilikinya,
b.      Franchisee ( penerima waralaba ) adalah badan usaha atau perorangan yang diberikan hak untuk memanfaatkan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau cirri khas yang dimiliki pemberi waralaba.
2. Jenis franchising
Waralaba dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
a.       Waralaba luar negeri (asing), waralaba yang lebih cenderung disukai karena sistemnya yang jelas, merek sudah diterima diberbagai belahan dunia, dan dirasakan lebih bergengsi,
b.      Waralaba dalam negeri (lokal), juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki cukup pengetahuan piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
3. Biaya waralaba
Biaya waralaba meliputi :
a.       Ongkos awal, dimulai dari 10 juta hingga 1 milyar. Biaya ini meliputi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pemilik waralaba untuk membuat tempat usaha sesuai spesifikasi franchisor dan ongkos penggunaan HAKI.
b.      Ongkos royalty, dibayarkan pemegang waralaba setiap sebulan dari laba operasional. Besarnya ongkos royalty berkisar dari 5-15 persen dari penghasilan kotor. Ongkos royalty yang layak adalah 10 persen. Lebih dari 10 persen biasanya adala biaya yang dikeluarkan oleh pemasaran yang perlu dipertanggungjawabkan.
4. Jenis usaha potensial Franchising
a.       Produk dan jasa otomotif
b.      Bantuan dan jasa bisnis
c.       Produk dan jasa konstruksi
d.      Jasa pendidikan
e.       Rekreasi dan hiburan
f.       Fast Food dan Take away ( makanan siap saji )
g.      Perawatan kesehatan
h.      Jasa membersihkan
i.        Retailing ( eceran )

2.     Jelaskan tentang franchising lokal :

Definisi :  Waralaba/franchising  dalam negeri (lokal), juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki cukup pengetahuan piranti awal dan kelanjutan usaha ini yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Contohnya : Waralaba dalam negeri, juga menjadi salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin cepat menjadi pengusaha tetapi tidak memiliki pengetahuan cukup piranti awal dan kelanjutan usaha ini Franchise LokalFast food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento, Mister Bugger.Restauran /café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77, Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.Pizza/es krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.yang disediakan oleh pemilik waralaba.
Keuntungan dan kelemahan :
Keuntungan
Bagi  Franchisor (perusahaan induk) :
1. Produk atau jasa terdistribusi secara luas tanpa memerlukan biaya promosi dan biaya investasi cabang baru.
2. Produk atau jasa dikonsumsi dengan mutu yang sama.
3. Keuntungan dari royalti atau penjual lisensi.
4. Bisnisnya bisa berkembang dengan cepat di banyak lokasi secara bersamaan, meningkatnya keuntungan dengan memanfaatkan investasi dari franchisee.
Bagi Franchisee (pemilik hak-jual) :
1. Popularitas produk atau jasa sudah dikenal konsumen, menghemat biaya promosi.
2. Mendapatkan fasilitas-fasilitas manajemen tertentu sesuai dengan training yang dilakukan oleh franchiser.
3. Mendapatkan image sama dengan perusahaan induk.

 Kerugian bagi franchisee (pemilik hak-jual) :
1. Biaya startup cost yang tinggi, karena selain kebutuhan investasi awal, franchisee harus membayar pembelian franchise yang biasanya cukup mahal.
2. Franchisee tidak bebas mengembangkan usahanya karena berbagai peraturan yang diberikan oleh franchisor.
3. Franchisee biasanya terikat pada pembelian bahan untuk produksi untuk standarisasi produk /jasa yang dijual.
4. Franchisee harus jeli dan tidak terjebak pada isi perjanjian dengan franchisor, karena bagaimanapun biasanya perjanjian akan berpihak kepada prinsipal / franchisor dengan perbandingan 60:40.

Penghasilan yang terus mengalir ke franchisor dari royalti dan penjualan masukan kepada franchisee yang lebih penting adalah sumber pendapatan dari biaya awal untuk menjual waralaba. Dengan demikian, franchisor dan franchisee mencapai sukses dengan membantu satu sama lain.
Keuntungan:
Modal yang dibutuhkan dalam usaha franchising lebih sedikit ketimbang usaha independen.
Kerap kali tidak harus mengetahui tentang tipe usaha bisnis, karena franchisor melatih program.
Resiko bisnis berkurang karena nama dan produk franchisor sudah terkenal dan mempunyai googwill. Hal ini dikarenakan adanya bantuan terus-menerus yang diberikan franchisor dalam menjalankan bisnis.
Kerugian:
Biasanya hubungan antara franchisee dan franchisor melibatkan kontrol atas berbagai aspek dari pengoperasian bisnisnya franchisee, bahkan selalu membatasi
Untuk mendapatkan a blue-chip franchise menghendaki pertimbangan sumber dana dan royalty yang tinggi
Keberhasilan dari setiap unit franchise individu tergantung pada bekerjanya perusahaan induk (franchisor)

Manfaat :
Manfaat Franchise / Waralaba
Sebagai salah satu alternatif model bisnis, pengembangan usaha  dengan pola ini menawarkan berbagai manfaat yang menarik baik bagi franchisor mau pun franchisee.
Manfaat bagi franchisee:
memperkecil resiko kegagalan usaha
menghemat waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
member kemudahan dalam operasional usaha
penggunaan nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.
Manfaat Franchise / Waralaba
Sebagai salah satu alternatif model bisnis, pengembangan usaha  dengan pola ini menawarkan berbagai manfaat yang menarik baik bagi franchisor mau pun franchisee.
Manfaat bagi franchisor:
pengembangan usaha dengan biaya yang relatif murah
potensi passive income yang cukup besar
efek bola salju dalam hal brand awareness dan brand equity usaha anda
terhindar dari undang-undang anti monopoli.
Manfaat bagi franchisee:
memperkecil resiko kegagalan usaha
menghemat waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
member kemudahan dalam operasional usaha
penggunaan nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.

Strategi Pemasaran
Kami menerapkan analisa Strenght, Weakness, Opportunity, & Threats (SWOT) dengan selalu mengindetifikasi kekuatan dan kelemahan internal setiap outlet, serta peluang dan ancaman yang ditimbulkan dari lingkungan persaingan.
Kami memantau keadaan lingkungan eksternal dengan melakukan survey terhadap pasar dengan cara menyebar kuesioner terhadap konsumen setiap 6 bulan sekali.
Support marketing & sales tools dari franchisor, bekerjasama dengan pihak ketiga, antara lain : PT. Sinar Sosro, Adira, Columbia, You C.1000, media cetak dan elektronik serta media dan partner lainnya.
Hasil survey yang kami lakukan terhadap konsumen Ayam Goreng Fatmawati untuk menganalisa beberapa parameter

Research & Development
Perubahan mutu, tampilan warna, rasa, dan tekstur selalu terjadi pada produk makanan, oleh karena itu kami selalu melakukan research terhadap proses produksi dan teknis penyimpanan bahan mentah ataupun bahan setengah jadi.
Kajian- kajian tentang pengendalian bahan baku juga kami lakukan yang meliputi pengendalian fisik, pengendalian akuntansi, dan pengendalian jumlah barang.
Pengembangan menu dan kombinasi hidangan baru untuk mencegah terjadinya kebosanan pada konsumen.
Pengolahan rempah-rempah segar alami menjadi bumbu kering dilakukan dengan oven yang higienis dalam tekanan dan suhu rendah, sehingga aroma rempa-rempah masih seperti aslinya.
Training sanitasi restoran.
Standar dan gizi produk lalapan, aneka sambal, ayam, ikan, dan sebagainya


Sumber :


Sabtu, 17 November 2012

ANALISIS BASISDATA PERSEWAAN COMPACT DISC METODE CLIENT SERVER


Penggunaan aplikasi basisdata saat ini berkembang  dengan semakin meningkatnya kebutuhan pengelolaan  basisdata dalam jumlah besar salah satunya adalah aplikasi persewaan compact disc yang yang didistribusikan menggunakan jaringan client server.Sebagai solusi terhadap kebutuhan tersebut  digunakan  MySQL untuk membuat suatu basisdata dan Zeos Access sebagai mesin penghubung antara aplikasi dengan basisdata tersebut.  Beberapa faktor yang melandasi penggunaan client server adalah kemampuan menangani jumlah record yang lebih banyak, keamanan data, adanya pembagian tugas antara client dan server serta kemampuan untuk pengontrolan transaksi peminjaman dari pihak client. Metode yang digunakan adalah pemakaian basisdata persewaan compact disc yang diolah secara bersamaan baik dari pihak client atau server. Ketika member melakukan pemesanan melalui aplikasi yang telah disediakan maka data pemesanan diarahkan dalam database, aplikasi yang bertindak sebagai adminr akan mengeksekusi pemesanan koleksi CD tersebut yang ditujukanpada database server untuk mengubah status pemesan menjadi peminjam. Akses yang terdapat dalam aplikasi server adalah proses index, perubahan data, peminjaman, pengembalian, penukaran dan melihat laporan pendapatan, sedangkan pada aplikasi client adalah pencarian dan pemesanan.  
Usaha persewaan Compact Disc (CD) yang masih bersifat manual saat ini  menyediakan koleksi CD dalam beberapa rak buku untuk dipinjam. Untuk melakukan peminjaman  member harus melalui beberapa  aktivitas. Pertama member melakukan pemilihan beberapa koleksi yang ada pada buku daftar koleksi yang telah disediakan pemilihan tersebut dilakukan dengan melihat judul atau kode koleksi satu. Member tidak dapat mencari berdasarkan  kode film, judul atau jenis koleksi yang diinginkan. Selain itu member harus menunggu apabila buku koleksi yang telah disediakan tersebut sedang dipakai oleh member lain. Dalam persewaan koleksi CD tersebut member harus menulis beberapa kode CD yang ingin dipesan, hal ini terjadi karena pengelola tidak dapat mengingat apabila koleksi yang dipinjam terlalu banyak.  Untuk melayani pelanggan admin harus mengetahui kode member yang telah melakukan pemesanan tersebut, kemudian admin tidak dapat mengkoordinir member mana yang telah melakukan pemesanan lebih awal apabila jumlah member yang melakukan pemesanan sudah banyak.Aplikasi basisdata persewaan CD sengaja dibuat untuk para produsen yang mempunyai  usaha persewaan CD yang berguna untuk memudahkan dalam memproses peminjaman, pengembalian dan pemasukan biaya. Dengan adanya aplikasi persewaan CD ini setiap konsumen tidak perlu mencari koleksi CD satu-persatu karena pada aplikasi client telah disediakan  fasilitas untuk pencarian dan pemesanan CD sehingga tidak terjadi kesulitan jika ingin meminjam.Aplikasi persewaan CD ini diharapkan dapat membantu dalam mengatur atau memelihara setiap anggota atau koleksi CD yang mempunyai status dipinjam atau masih ada, sehingga dapat mengurangi suatu hambatan pemesanan CD dalam proses persewaan tersebut, dengan program ini pengusaha dapat mengefektifkan waktu dan mengurangi kesalahan dalam menangani transaksi dengan konsumen.
Berikut ini adalah batasan-batasan yang digunakan untuk menyederhanakan masalah yang ada:
1. Client dapat mengakses datanya melalui server secara lokal tidak dapat diakses secara online. 
2. Pengguna yang telah melakukan pemesanan  tidak dapat memesan kembali dengan judul koleksi yang sama.
3. Basisdata yang digunakan tidak mendukung untuk penggunaan referential integrity dalam fungsi cascade dan restrict.
4. koneksi database yang digunakan menggunakan paket zeosdb dengan input koneksi secara statis.
5. tidak membahas mengenai  pengertian sistem koneksi basisdata dan konsep enkripsi data yang berada pada server.
6. member hanya dapat mencari dan memesan sedangkan admin mengurus permintaan member tersebut.
7. Basisdata yang digunakan pada tugas akhir ini adalah MySQL dan aplikasinya menggunakan Delphi
8. Metode yang digunakan adalah pendekatan terstruktur.
 Sejarah Kemunculan Basisdata Menurut sejarah, sistem pemrosesan basisdata terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan manual (berbasis kertas) merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan pada rak-rak berkas. Jika suatu berkas diperlukan, berkas tersebut harus dicari pada rak-rak tersebut. Bentuk seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Contoh yang lain adalah buku telepon saku dimana seseorang relative mudah mencari nama-nama rekannya karena datanya telah disusun secara alfabetis. Namun demikian kemudahan seperti ini tetap saja kurang efektif. Data tidak bisa diurutkan menurut kata atau nomor telepon. Jika hal seperti itu dikehendaki, tidak ada cara lain selain dengan menuliskannya kembali. Tentu saja hal itu tidak praktis.
Konsep sistem  Basisdata hanyalah sebuah objek yang pasif, yang menjadi pengelola/penggeraknya secara langsung adalah program/aplikasi. Gabungan  keduanya (basisdata dan pengelolanya) menghasilkan sebuah sistem. Karena itu, secara umum sebuah sistem basisdata merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan tabel yang saling berhubungan dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.basisdata pada dasarnya adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia saat dibutuhkan. Pengguna sistem basisdata biasa melakukan berbagai operasi, antara lain :
a. menambahkan file baru ke sistem basis data
b. mengosongkan berkas
c. menyisipkan data ke suatu berkas
d. mengambil data yang ada pada suatu berkas
e. mengubah data pada suatu berkas
f. menghapus data pada suatu berkas
g. menyajikan suatu informasi yang diambil dari sejumlah berkas.

 Zeos Access Pemrograman basisdata pada Delphi memerlukan suatu mesin basisdata. Dalam Delphi disediakan beragam tab komponen salah satunya adalah Zeos Access. Dengan komponen tersebut terdapat fasilitas untuk mengakses tabel basis data tanpa harus tahu format basisdata yang akan diakses.  Zeos Access memiliki beberapa komponen yaitu :
a. Zkoneksi  , suatu komponen yang berfungsi untuk menghubungkan suatu aplikasi dengan database melalui protocol yang digunakan.
b. Zkueri, komponen yang menyediakan editor untuk melakukan definisi, manipulasi atau menentukan hak akses suatu pengguna.
c. Ztabel, digunakan untuk memanggil tabel yang ada dalam database untuk memasukkan atau mengedit data yang telah ada. Query yang ada pada komponen Zkueri yang dikaitkan dengan komponen tabel semuanya harus ditujukanpada Zkoneksi untuk menghubungkan suatu database sehingga apabila Zkoneksi tidak terhubung pada database maka semua perintah akan digagalkan. Untuk keterangan komponen Zkoneksi dapat dilihat pada gambar 2.2.
 Konsep Client dan ServerKonsep client atau server adalah konsep sistem yang berperan sebagai peminta dan sebagai pelayan, yang berfungsi sebagai pelayan adalah basisdata server, dalam hal ini penghubungnya adalah ZeosDB yang dikendalikan menggunakan MySQL.  Berikut ini adalah keterangan mengenai hak akses atau beberapa fungsi yang ada pada client atau server.
a. Client
Client adalah aplikasi yang dijalankan tersendiri menggunakan file hasil exekusi dari server yang terpisah. File tersebut dapat mengakses data pada basisdata yang telah dibuat. Pengaksesan data pada mysql dapat dilakukan pada lokal (komputer itu sendiri) maupun remote access pada sebuah jaringan. Aplikasi tersebut dapat mengakses data dari database server dengan menggunakan bantuan  mysql dengan syarat server harus selalu mengaktifkan program mysql dan terhubung dalam suatu jaringan.  Clienthanya dapat melakukan permintaan data kepada server. Sehingga tanggung jawab pengolahan data terletak pada basisdata server yang dikelola oleh seorang admin. Aplikasi  client disediakan untuk menampilkan data-data yang diinginkan oleh pengguna. Sistem client server didefinisikan sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapaperbedaan karakteristik yaitu :
1. Servis (layanan)
o Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda
o Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
o Server sebagai provider, client sebagai konsumen
2. Sharing resources (sumber daya)
o Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi
akses bersama untuk share sumber daya dalam menjamin konsistensinya.
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris )
Many-to-one relationship antara client dan server.Client selalu menginisiasikan
dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu secara pasif request dari
client.
4. Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada
mesin yang berbeda melalui jaringan.Lokasi server harus mudah diakses dari
client.5. Mix-and-Match

b. Server
Server melakukan pelayanan pada saat client melakukan proses permintaan seperti pencarian data dalam basisdata server, mengubah data, mengeksekusi prosedur, menghapus data dan masih banyak lagi kebutuhan  client. Zeos Access secara otomatis akan melayani permintaan tersebut. peranan utama suatu program  server adalah melayani  client yang jumlahnya banyak yang memiliki tujuan untuk menggunakan secara bersama sumber daya yang ada di server.
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan bisnis). Dalam system client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya diterapkan dalam database. Server database manangani :
§ Manajemen data
§ Keamanan
§ Query, trigger, prosedur tersimpan
§ Penangan kesalahan

Analisis Kebutuhan
Dalam tugas akhir ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan bagi pengusaha dan penyewa agar mendapatkan keuntungan seperti yang diharapkan. Untuk mendukung hal tersebut aplikasi ini memisahkan proses yang utama menjadi dua bagian  yaitu proses penyewaan CD bagi pelanggan (user) dan proses bagi penjual (admin). Berikut ini adalah gambaran singkat secara umum sistem untuk mengolah data transaksi penyewaan CD. Berikut ini adalah gambaran singkat secara umum sistem untuk mengolah data transaksi penyewaan CD :Proses yang terjadi pada Penyewaan CD.
a. Member memesan CD yang akan dipinjam melalui aplikasi client yang telah tersedia kepada admin.
b. Admin akan memeriksa data CD yang akan dipinjam oleh member. Jika CD yang dipinjam habis maka data CD tersebut tidak ditampilkan. Jika CD yang dipinjam masih ada, proses data CD ditampilkan.
c. Admin mendata berdasarkan tanggal untuk mencetak atau mencari data dalam laporan yang telah dibuat.
d. Setelah proses transaksi oleh admin selesai, member mendapatkan CD yang akan dipinjam sambil menyerahkan jaminan.
e. Penentuan bonus peminjaman dapat diatur sesuai dengan keinginan admin.Proses yang terjadi pada Pengembalian CD

Proses yang terjadi pada pengembalian CD:
a. Member  menyerahkan dan menginformasikan pengembalian CD kepada admin.
b. Admin memeriksa dan mencari data peminjaman CD dari member.
c. Admin memeriksa keterlambatan pengembalian. Jika terlambat, dikenakan denda berdasarkan  ketentuan yang berlaku.
d. Setelah proses pendataan pengembalian selesai, proses akan mengecek terus permintaan dari client.
Perancangan Arsitektur Basisdata
Pengguna yang mengoperasikan komputer sebagai client dapat melakukan pencarian atau pemesanan melalui aplikasi delphi yang dituju pada database server melalui mesin penghubung yang ada dalam aplikasi delphi tersebut. Seorang admin dapat mendefinisikan, memanipulasi dan mengendalikan data pada database yang terletak di komputernya. Perbedaan pengguna dan admin terletak pada id dan password yang sudah tersimpan dalam database sehinggaadmin yang mempunyai akses penuh disarankan harus ering mengganti password. 
Perancangan ERD
ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan data. Diagram ERD dipergunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan data. Diagram entitas ini disusun oleh tiga komponen pembentuk utama yaitu Entitas  (entity),Atribut dan Relasi  (relation). Secara umum perancangan ERD ditunjukkan pada gambar 3.2.
Perancangan Normalisasi
Perancangan basisdata untuk Aplikasi Database Persewaan CD  Client Server   menggunakan metode normalisasi. Teknik normalisasi merupakan cara pendekatan lain dalam membangun desain logika basisdata relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, Berikut ini adalah tahapan proses normalisasi.
1.Bentuk tidak normal
Basisdata bentuk tidak normal  (unnormalized form)menunjukkan bahwa basisdata memberikan semua field apa adanya dalam satu tabel besar, tanpa adanya pemisahan berdasarkan kunci yang bersifat unik.2. Bentuk Normal Pertama (1NF)Dalam bentuk normal pertama, data duplikat yang terdapat dalam tabel harus dihilangkan dengan mencari ketergantungan parsial yang menjadikan field- field yang  tergantung pada satu record yang bersangkutan bukan seluruhnya.
2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
Sudah memenuhi dalam bentuk normal kesatu dan Sudah tidak ada ketergantungan parsial dimana seluruh  field hanya tergantung pada sebagian  fieldkunci.
Perancangan aplikasi member
 Dari analisis kebutuhan didapat bahwa pelanggan dapat melakukan beberapa proses ketika mengakses sistem plikasi ini. baik data anggota ataupun data koleksi CD. Pengguna dapat mencari berdasarkan nama atau judul yang telah disediakan dalam  frame tersebut. Jika pengguna telah melakukan pemesanan maka data tersebut akan tersimpan pada suatu tabel yang ada dalam database. Pengguna juga dapat melihat petunjuk penggunaan yang telah diberikan pada menu bantuan sehingga pengguna dapat dengan mudah cara penggunaan aplikasi ini.Dari analisis kebutuhan didapat bahwa pelanggan dapat melakukan beberapa proses ketika mengakses sistem aplikasi ini. Blok diagram bagi pelanggan digambarkan
Pemodelan dengan Data Flow Diagram
Perancangan aplikasi database persewaan CD client server  menggunakan  interface sebagai  aplikasi programnya serta dibantu dengan basisdata sebagai tempat penyimpanan data. Untuk merancang program tersebut dibantu dengan diagram alir. Data yang menggambarkan aliran data dari aplikasi dibuat dengan DFD yang menggambarkan interaksi masing-masing proses yang berjalan dengan tempat penyimpanan data  (data store)dalam hal ini adalah basisdata. Keterangan untuk proses aplikasi tersebut dapat dilihat pada gambar 3.7
Dalam implementasi aplikasi  basisdata persewaan CD client server terbagi menjadi empat, yaitu menu Koneksi, Entry data, Cari data, Transaksi, Laporan dan Bantuan. Semua Menu akan terkait dalam database yang diberi nama rental. Setiap menu memiliki form tersendiri tetapi form tersebut mempunyai keterkaitan dengan formyang lain. Untuk pusat data terdapat pada  form data modul yang berfungsi untuk menghubungkan suatu aplikasi dengan database yang telah dibuat pada MySQl. Digunakan komponen ZeosDB  penghubung aplikasi dengan database. Berikut ini adalah gambaran umum dari aplikasi.
Implementasi Peminjaman
Menu Peminjaman diakses oleh admin jika member telah melakukan pemesanan. Semua member yang telah melakukan pemesanan akan ditampilkan berdasarkan antrian yang terdapat dalam antrian. Admin akan menyelesaikan pemesan yang sudah tersimpan dalam tabel pinjam. Dalam menu peminjaman tersebut admin dapat membatalkan peminjaman apabila member tidak jadi memesan koleksi yang diinginkan. Setelah proses peminjaman dilakukan member mendapatkan kwitansi berdasarkan tarif koleksi CD yang dipinjam.Ketika admin melakukan proses peminjaman pada member yang sudah memesan koleksi CD maka kwitansi pemesanan secara langsung akan ditampilkan dan siap untuk dicetak.
Implementasi Pengembalian
Terdapat laporan peminjam yang belum dikembalikan dalam  frame ini. Dalam ketentuan jika peminjam tidak mengembalikan melebihi batas waktu dari tanggal pengembalian maka dikenakan denda Rp. 1000,-per judul. Ketika admin memproses peminjam yang ingin  mengembalikan, terdapat beberapa pilihan dalam menu tersebut.  Apakah ingin mengembalikan semua atau satu per satu. Pengembalian CD satu per satu dapat dilakukan apabila peminjam belum melewati batas waktu pengembalian.
Kesimpulan :
1. Proses permintaan client  disampaikan melalui koneksi basisdata yang diatur oleh paket database Zeos dengan protocol MySQL versi 4.1, admin sebagai server merespon permintaan dari client tersebut berdasarkan kondisi tabel yang telah diubah.
2. Client hanya dapat melihat dan melakukan pemesanan pada koleksi yang dipilih, dan mengubah  password yang telah diberikan oleh admin.
3. Admin dapat menghapus, mengubah, dan melihat laporan data anggota dan data koleksi CD yang dipilih berdasarkan tanggal tertentu.
4. Proses koneksi data tidak akan berhasil apabila admin tidak mengaktifkan setting MySQL untuk database dan Apache untuk menampilkan PHPMyadmin sebagai media untuk melihat data. 
SUMBER :


Kamis, 15 November 2012

Tugas 5




1.     Apa perbedaan perdagangan internasional dan pemasaran internasional?

Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :

a. Perdagangan Internasional (International Trade)
Penjualan barang dan jasa tidak terbatas pada local, regional atau pasar nasional saja, bahkan bisa mencapai pada internasional. Negara-negara meng-impor barang yang mereka tidak memenuhi atau tidak mampu memproduksi se-efisien Negara lain, dan mereka meng-ekspor barang yang mampu diproduksi karena lebih efisiens. Pertukaran barang dan jasa di dunia atau pasar global ini dinamakan Perdagangan Internasional.
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.

b. Pemasaran International (International Marketing)
Sedangkan, Pemasaran Internasional merupakan kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit dan nonprofit) guna memenuhi kebutuhan pasar global dengan barang dan jasa (standar) diberbagai negara kemudian menetapkan harga, mendistribusikan, serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen global dan mencapai tujuan perusahaan, yang kegiatan operasinya melewati batas-batas lebih dari satu Negara
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
- Licencing
- Franchising
- Management Contracting
- Marketing in Home Country by Host Country
- Joint Venturing
- Multinational Coporation (MNC)
Semua bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.

2.       Jelaskan alasan apa setiap negara melaksanakan bisnis Internasional ?
Alasan dan Manfaat dari Perdagangan Internasional
Suatu negara melakukan perdagangan internasional karena dua alasan utama yang maisng-masing menyumbangkan keuntungan perdagangan bagi mereka. Alasan pertama, negara-negara berdagang karena setiap negara berbeda satu sama lain. Bangsa-bangsa, sebagaimana individu dapat memperoleh keuntungan dari perbedaan-perbedan mereka melalui suatu pengaturan dimana setiap pihak melakukan sesuatu dengan relatif baik. Alasan kedua, negara-negara berdagang satu sama lain dengan tujuan mencapai skala ekonomis dalam produksi, maksudnya jika setiap negara menghasilkan sejumlah barang tertentu maka mereka dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan jika negara tersebut mencoba untuk memproduksi segala jenis barang. Motif inilah dalam dunia nyata merupakan cerminan interaksi perdagangan internasional.
Pemikiran tentang perdagangan internasional awal mula berasal dari aliran yang disebutmerkantilisme, yang menyatakan bahwa penekanan perdagangan internasional terletak pada kesempatan memperoleh surplus penerimaan dalam neraca transaksi berjalan. Oleh sebab itu kegiatan ekspor merupakan lokomotif utama melalui peningkatan industri dalam negeri, untuk memenuhi kebutuhan impor. Impor tersebut merupakan saingan yang dapat menurunkan  permintaan terhadap produk industri lokal yang dihasilkan di dalam negeri. Oleh karena itu merkantilisme melemparkan pemikiran bahwa kegiatan produksi dalam negeri dan ekspor harus ditingkatkan melalui ransangan subsidi dan fasilitas pemerintah. Sedangkan impor harus dibatasi melalui hambatan yang brsifat proteksi khususnya industri strategis.
Aliran klasik berpendapat bahwa, jika suatu negara dapat memproduksi  suatu barang atau jasa lebih murah, maka negara tersebut akan memproduksi barang atau jasa tersebut. Akan tetapi bila biaya prodksinya relatif lebih mahal dibandingkan ongkos produksi negara lainnya, maka barang atau jasa tersebut lebih baik dibeli atau diimpor, barang dan jasa dengan ongkos produksi yang lebih rendah tadi dapat dikonsumsi sendiri dan juga diekspor. Dengan demikian, terjadilah perdagangan antar negara. Aliran klasik lebih berorientasi pada keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif. Teori keunggulan mutlak dari Adam Smith, dalam teori ini menyatakan bahwa hubungan perdagangan dari dua negara pada umumnya terjadi karena terdapat perbedaan biaya mutlak yang kemudian akan memberikan keuntungan mutlak kepada negara yang bersangkutan. Akan tetapi teori biaya mutlak dari Adam Smith tidak mungkin digunakan untuk menjelaskan bagaimana perdagangan dapat terjadi jika suatu negara tidak memiliki keunggulan mutlak dalam produksi beberapa macam barang. Hal ini menimbulkan munculnya kritik dari David Ricardo melalui teori keunggulan komparatif (Todaro, 2000; 575) tentang perdagangan internasional, mengutarakan manfaat potensial dari perdagangan. Teori ini menyatakan bahwa negara-negara akan mengekspor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif lebih efisien dan mengimpor barang-barang yang tenaga kerjanya memproduksi dengan relatif kurang efisien yang menunjukkan perdagangan mengarah pada spesialisasi internasional. Dengan kata lain, pola produksi suatu negara ditentukan oleh keunggulan komparatif.
Sedangkan Jhon Stuart Mill memperhitungkan permintaan. Teorinya menjelaskan adanya permintaan terhadap suatu barang dan jasa, tanpa melihat ongkos, tetapi secara implisit masih diperhitungkan. Walaupun ongkos murah kalau tidak ada permintaan tentunya tidak ada pula perdagangan. Selanjutnya pemikiran dari ekonom swedia,Heckscher dan Ohlin yaitu tentang kelangkaan faktor produksi, yang menjelaskan bahwa bila suatu negara mempunyai faktor-faktor produksi yang berlimpah, maka negara tersebut akan mengekspor barang-barang dengan faktor yang berlimpah tersebut. Sebaliknya bila suatu negara mengalami kelangkaan faktor maka barang-barang yang dihasilkan faktor tersebut perlu diimpor.
Teori lain yang baru berkembang adalah teori keunggulan kompetitif (competitive Advantage) yang di kemukakan oleh E. Porter (1990) yang menurutnya tidak ada korelasi langsung antara dua faktor produksi (sumber daya alam yang tinggi dan sumber daya manusia yang murah) yang dimiliki suatu negara untuk dimanfaatkan untuk menjadi keunggulan daya saing dalam perdagangan. Porter mengungkapkan bahwa ada empat atribut utama yang menentukan mengapa industri tertentu dalam suatu negara dapat mencapai sukses internasional. Keempat atribut itu meliputi; kondisi faktor produksi, kondisi permintaan dan tuntutan mutu dalam negeri, eksistensi industri pendukung, serta kondisi persaingan strategi dan struktur perusahaan dalam negeri. Keunggulan kompetitif yang hanya didukung oleh satu atau dua atribut saja biasanya tidak akan bertahan sebab keempat atribut tersebut saling berinteraksi positif dalam negara yang sukses. Hal lain pula harus didukung oleh peran pemerintah yang merupakan variabel tambahan yang signifikan.
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
Faktor Alam/ Potensi Alam
Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alamiklimtenaga kerjabudaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasanproduksi.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnyadi bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik,sosial, dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua negara untuk memenuhikebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada manusia yang bisahidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada negara yangbisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup diri dariperdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China, danVietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga bahanpangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapatmengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secarasosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibatberantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa negara. Misalnya, saham telkomseldimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura. Perusahaan multi nasional sepertiini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di dalamnya banyak orang dari berbagainegara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar negarabisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisamempererat hubungan dagang. Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengandikenai sanksi ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal inidilakukan demi terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu negara. Setiap negaratentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal, tidak semua negaramampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional. Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatanterlarang, hewan langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentinganinilah pemerintah semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintahsuatu negara untuk memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini diperlukan untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan jugauntuk mengecek barang-barang tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atautidak. Cara yang digunakan dalam pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang,menggunakan detektor barang berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.

3.     Jelaskan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bisnis internasional?                                                                                                                    
Faktor – faktor Asing yang Mempengaruhi Bisnis Internasional :

1. Kompetitif : jenis dan jumlah pesaing , lokasi dan kegiatan mereka
Agar bisnis kecil Anda sukses, Anda perlu mengetahui sebanyak mungkin mengenai pesaing Anda sebagaimana Anda mengetahui mengenai perusahaan Anda dan para nasabah. Sayangnya, banyak pemilik bisnis kecil yang membuat kesalahan dengan menunda-nunda hingga pesaing membuka toko di seberang jalan dan menghasilkan laba lebih sedikit selagi mencari tahu siapa dan apa yang dihadapinya.Sebuah analisis kompetitif memungkinkan Anda mengenali pesaing dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan mereka. Dengan mengetahui tindakan pesaing, Anda akan mempunyai pemahaman lebih baik mengenai produk dan jasa apa saja yang Anda sebaiknya tawarkan; bagaimana Anda dapat memasarkan mereka secara lebih efektif, dan bagaimana Anda dapat memposisikan bisnis Anda.Analisis kompetitif adalah proses tanpa henti. Anda perlu selalu mengumpulkan informasi mengenai pesaing Anda. Carilah informasi dari website mereka. Bacalah kepustakaan dan brosur mereka. Dapatkan produk mereka. Lihatlah bagaimana mereka menyajikan diri mereka sendiri pada pameran-pameran dagang. Bacalah mengenai mereka dalam penerbitan perdagangan di industri Anda. Berbicaralah dengan nasabah Anda untuk melihat bagaimana pendapat mereka mengenai produk atau jasa yang kompetitif.
2. Distributif  : agen nasional dan internasional yang tersedia untuk mendistribusikan barang dan jasa.

3. Variabel ekonomi : GNP, biaya buruh perunit, dan pengeluaran konsumsi pribadi  yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan bisnis.

4. Sosioekonomi : karakteristik dan distribusi populasi manusia. 
Sosioekonomi adalah kajian hubungan di antara aktiviti ekonomi dan kehidupan sosial. Jurusan ini sering dianggap pelbagai disiplin, menggunakan teori dan kaedah dari sosiologiekonomi,sejarahpsikologi, dan banyak yang lain. Ia telah muncul sebagai suatu bidang kajian berasingan pada lewat kurun kedua puluh. Dalam banyak perkara, bagaimanapun, pakar sosioekonomi berfokus pada kesan sosial sesetengah jenis perubahan ekonomi. Perubahan tersebut boleh termasuk menutup kilang, manipulasi pasaran, menandatangani perjanjian perdagangan antarabangsa, kawalan gas asli baru, dsb. Kesan-kesan sosial seperti itu dapat menjadi berlingkungan luas dalam saiz, daripada kesan tempatan pada suatu masyarakat kecil ke perubahan pada keseluruhan masyarakat.

5. Keuangan : variable spt sukubunga, tingkat inflasi, perpajakan,

6. Legal : jenis hukum asing dan domestik yang beragam dan harus dipatuhi oleh perusahaan internasional.

7. Fisik : unsur alam spt topografi, Iklim dan sumber alam

8. Politik : elemen politik bangsa spt nasionalisme, bentuk   pemerintahan, dan organisasi Internasional

9. Sosiokultural : sikap, kepercayaan, pendidikan, dll    
Sosiokultural terbentuk dari dua kata, sosial dan kultural. Sosial berasal dari kata Latin Socius yang berarti kawan atau masyarakat, sedangkan kultural berasal dari Colere yang berarti mengolah. Colere berasal dari bahasa Inggris yaitu Cultur yang diartikan sebagai segala daya upaya dan kegiatan manusia dalam mengubah dan mengolah alam (Soerjono Soekanto:1990).
Salah satu cara untuk mendalami dan memahami karya sastra adalah dengan melihat bagaimana penggambaran sosiokultural (sosiologi sastra) dalam karya sastra tersebut. Sapardi Djoko Damono berpendapat: Istilah sosiokultural adalah pendekatan terhadap sastra yang mempertimbangkan segi-segi kemasyarakatan. 
    10. Buruh/Tenaga Kerja : komposisi, keahlian
Buruh, PekerjaTenaga Kerja atau Karyawan pada dasarnya adalah manusia yang menggunakan tenaga dan kemampuannya untuk mendapatkan balasan berupa pendapatan baik berupa uang maupun bentuk lainya kepada Pemberi Kerja atau Pengusaha atau majikan.Pada dasarnya, buruh, Pekerja, Tenaga Kerja maupun karyawan adalah sama. namun dalam kultur Indonesia, "Buruh" berkonotasi sebagai pekerja rendahan, hina, kasaran dan sebagainya. sedangkan pekerja, Tenaga kerja dan Karyawan adalah sebutan untuk buruh yang lebih tinggi, dan diberikan cenderung kepada buruh yang tidak memakai otot tapi otak dalam melakukan kerja. akan tetapi pada intinya sebenarnya keempat kata ini sama mempunyai arti satu yaitu Pekerja. hal ini terutama merujuk pada Undang-undang Ketenagakerjaan, yang berlaku umum untuk seluruh pekerja maupun pengusaha di Indonesia.
11. Teknologi : keahlian dan peralatan teknis yang mempengaruhi bagaimana sumber sumber diubah menjadi produk.
Ada juga tiga faktor dari hubungan ekonominya:
Pertama, “hubungan ekonomi” bisa berupa pertukaran hasil atau output negara satu dengan negara lain. Sebagai contoh, In donesia mengekspor minyak, kayu, karet, hasil kerajinan, menjual jasa angkutan penerbangan Garuda dan jasa turisme kepada orang asing, dan mengimpor beras, gandum, bijih besi, bahan plastik, benang tenun, jasa angkutan laut dan angkutan udara dan jasa turisme (misalnya, package tour bagi orang Indonesia ke Singapura, Hongkong dan sebagainya). Hubungan semacam dikenal sebagai hubungan perdagangan. Perhatikan bahwa yang dimaksud dengan “output” termasuk di dalamnya output “barang” dan output “jasa”.
Kedua, hubungan ekonomi bisa berbentuk pertukaran atau aliran sarana produksi (atau faktor produksi). Termasuk dalam kelompok sarana produksi adalah tenaga kerja, modal, teknoogi dan kewiraswastaan. Sarana produksi bisa “mengalir” dari satu negara ke negara lain karena berbagai sebab, misalnya karena imbalan yang lebih tinggi, karena lewat program bantuan luar negeri, dan karena adanya faktor “ketakutan” (misalnya* ancaman perang, takut dinasionalisasi, takut adanya devaluasi atau karena menghindari inflasi yang terlalu tinggi di suatu negara). Sarana produksi “tanah” merupakan satu-satunya sarana produksi yang tidak bisa mengalir ke negara lain, karena sifatnya yang terikat pada lokasinya. Tetapi bahkan” “tanah” pun tidak mutlak terikat pada lokasinya, bila kita ingat bahwa definisi dari sarana produksi “tanah” mencakup kekayaan alam yang terkandung di dalamnya.
Kita mengekspor bijih nikel, bijih tembaga dan barang-barang tambang lainnya. Di sini kita bisa mempertanyakan apakah barang ekspor ini lebih bersifat “faktor produksi” ataukah “output”. Tetapi ini memang sesuatu yang masih bisa diperdebatkan: dari satu segi bijih nikel atau bijih tembaga bisa dipandang sebagai output, tetapi dari segi lain bisa dianggap sebagai faktor produksi. Sebaliknya, tenaga kerja atau “manusia” yang pada hakekatnya lebih bersifat mobil dan tak terikat lokasi, seringkali justru menjadi suatu faktor produksi yang tidak bisa (atau tidak selalu bisa) mengalir dari satu negara ke negara lain.
Peraturan-peraturan pembatasan imigrasi antar negara seringkali begitu ketatnya sehingga tidak memungkinkan bagi manusia untuk secara bebas pindah ke negara lain. Namun masih ada contoh-contoh yang menggambarkan aliran faktor produksi ini, misalnya pengiriman tenaga kerja Indonesia ke Saudi Arabia, Malaysia untuk bekerja di proyek-proyek pembangunan atau di tempat-tempat lain di sana.
Saat ini, yang paling mobil atau mudah berpindah melampaui perbatasan negara adalah faktor produksi modal (beserta teknologi dan kewiraswastaan yang mengikutinya). Modal, berupa penanaman modal asing atau bantuan/pinjaman luar negeri, mengalir dalam jumlah yang besar dari satu negara ke negara lain, baik antara negara maju sendiri atau antara negara maju dengan negara sedang berkembang.
Yang tidak kalah pentingnya adalah aliran dana antar negara yang tidak bermotif atau bertujuan untuk investasi dalam bentuk pendirian pabrik-pabrik, tetapi yang bertujuan spekulatif dan bersifat jangka pendek. Jadi, misalnya pada awal tahun 1970-an dana dalam jumlah yang cukup besar telah mengalir dari Singapura dan tempat-tempat lain di luar negeri ke Indonesia untuk kemudian disimpan pada bank-bank dalam ben tuk deposito berjangka yang pada waktu itu memberikan bunga yang sangat tinggi. Karena sifatnya yang spekulatif dan jangka pendek, kita bisa memperdebatkan apakah aliran dana semacam ini adalah aliran faktor produksi atau bukan.
Tetapi meskipun kasus-kasus yang kabur seperti ini memang ada, secara garis besar masih penting dan berguna bags kita untuk membedakan antara aliran faktor produksi dan aliran-aliran lain, misalnya aliran output, karena masing-masing aliran mempunyai konsekuensi yang berbeda bagi suatu negara.
Ketiga, seperti halnya dengan hubungan ekonomi antara perorangan, hubungan ekonomi antara negara bisa dilihat dari segi konsekuensinya terhadap posisi hutang-piutangnya, atau singkat-nya dari segi hubungan kreditnya. Seperti halnya dengan hubungan antar perorangan, suatu negara bisa mempunyai hutang atau piutang dengan negara lain. Biasanya hubungan hutang-piutang ini timbul sebagai konsekuensi dari adanya dua bentuk hubungan ekonomi yang lain, yaitu “hubungan perdagangan” dan “hubungan faktor produksi” yang diuraikan di atas. Sebagai misal, Indonesia mengimpor kapal dari Jepang dengan kredit dari penjualnya. Di sini hubungan perdagangan (impor kapal) adalah penyebab timbulnya hutang Indonesia kepada pengusaha kapal di Jepang. Contoh lain adalah pembelian gandum dari Amerika Serikat atas dasar penjan-jian bantuan pangan (sering disebut dengan nama bantuan PL-480). Juga di sini, hubungan perdagangan (impor gandum) menimbulkan hutang Indonesia kepada pemerintah Amerika Serikat

 Sumber :







    


Optimalisasi dan strategi pengelolaan Bank

Perbankan mempunyai kebijakan untuk melakukan: a.        Konservatif b.       Moderate c.        Ekspansif à ekspansif mengakibatk...